Selasa, 16 Desember 2008

Your dream for the world

Dulu ada orang yang bermimpi untuk bisa terbang, termasuk Aristoteles. Impian itu dulu ditertawakan dan sekarang manusia dengan mudah bisa terbang kemanapun (jika ada uang, kl gak ada uang terbang pake pesawat telepon aja). Dulu, untuk ketemu orang yang jaraknya jauh harus pake teriak atau lari dulu, makanya lahir kisah marathon. Gak kebayang deh si Hercules kl ada orang di jamannya yang bermimpi bahwa suatu saat nanti untuk ketemu orang tinggal pencet tombol aja, pasti diketawain. Tapi hari ini hal itu terjadi dan dunia menikmatinya. Dan masih banyak yang lain, yang paling heboh akhir-akhir ini adalah tentang seorang anak negro dari keluarga yang broken, sempat hidup dalam kemiskinan, namun berhasil menjadi Presiden pertama AS yang kulitnya hitam setelah 43 kali pemilihan sebelumnya dikuasai kulit putih. Barrack Obama. Untuk yang ini, semoga dunia merasakan kebaikannya dan janji manisnya waktu kampanye.

Sebagian besar yang dulunya gak ada dan sekarang ada, itu hasil mimpi orang-orang yang berjasa, termasuk adanya kita juga berkat mimpi (basah)nya para “pembuat” kita yang direalisasikan. Satu kesamaan, mimpi orang-orang di atas awalnya dianggap sebagai sebuah ketidakmungkinan (bagi sebagian pihak) namun pada akhirnya terwujud dan bahkan menjadi trend setter. Dan kesamaan yang kedua, mimpi mereka luar biasa, bukan sekedar untuk kebahagiaan dirinya sendiri tapi juga untuk kebaikan banyak orang. Sebagian besar orang tidak berani untuk hanya bermimpi memberikan yang terbaik untuk orang banyak karena dibatasi oleh sebuah batas psikologis yang bernama ketidakmungkinan.

Ketidakmungkinan itu semu, sesuatu yang sebenarnya belum ada tapi sudah dibuat nyata oleh banyak hal, diantaranya pengalaman pribadi, pendapat orang lain, dan lingkungan yang tidak mendukung. Banyak banget impian luar biasa yang harus dibuang hanya karena mendengar kata tidak mungkin ketika di awal. Akhirnya mau tidak mau kita harus menyerahkan dream itu ke orang lain yang lebih berani dan ternyata berhasil, dan kita hanya sempat mengatakan “Itu khan dulu rencana gue.” Capek deh…

Kita hidup punya potensi, yang sebenernya potensi itu bukan hanya untuk kemajuan, kesuksesan, dan kemenangan diri sendiri, tapi juga orang lain. Satu orang manusia yang lahir, punya kemampuan untuk merubah dunia, jika dia percaya. Hanya sayang, sedikit sekali yang menggunakan potensi itu sehingga kemampuannya benar-benar memberikan pengaruh kepada dunia. Selebihnya, dunia ini diisi oleh orang-orang yang hanya mengikuti apa kata orang, termasuk aku di antaranya. Ya, orang-orang yang hanya berfikir besok saya makan apa (yg parah, saya besok makan siapa), bukannya orang yang berfikir siapa yang bisa saya kasih makan. Padahal semakin tinggi mimpi seseorang, maka semakin maksimal-lah ia memanfaatkan potensi hidupnya.

Aku, anda, kalian, dan kita semua harus punya keyakinan bahwa kita tuh bisa melakukan hal lebih dari yang biasa kita lakukan sehari-hari. Gak usah deh mimpi yang macem-macem kayak bikin pulpen yang bisa jadi HP or bikin CD yang gak perlu diganti selama 1 th. Cukup sebuah mimpi yang sederhana, mimpi untuk memberikan beasiswa kepada sebanyak mungkin anak yatim, atau membuat kenyang perut orang miskin di lingkungan kita. Itu sudah cukup untuk merubah dunia.

Aku punya mimpi, salah satunya untuk mengangkat kesejahteraan yang lemah, membuat mereka mandiri dan berjuang lebih keras lagi tanpa harus menengadahkan tangan. So, apa mimpi temen-temen untuk orang lain? Wanna share with me? Let’s get our dreams.

Kenapa harus selalu kaya…?

Beberapa hari yang lalu, aku liat leaflet acara bedah buku yg judulnya “Richplan (semua orang berhak kaya)”. Yang nulis, aku kenal bangets. Seorang motivator hebat dan juga guru bagiku, tapi maaf pak guru kali ini aku jadi murid yang durhaka…hehehe.

Memang, hari gini gak wajar kalau ada orang yang gak suka uang. Uang sudah jadi indikator sukses tidaknya seseorang. Banyak uang = kaya = sukses, gak punya uang = miskin = kere’, bahaya neh. Padahal pny uang banyak tp gak bisa nikmatin uangnya, buat apa? Punya mobil 3, tp yang make supir. Punya rumah banyak, tapi yang tinggal didalamnya pembantu. Punya HP 10, ini pasti pedagang HP…hehehe. Udah gitu, orang kaya tuh belum tentu uangnya milik pribadi, bisa jadi dia kaya krn ngutang ke bank. Beli lollipop 1 biji aja pake ngutang via credit card. Status kehalalan hartanya juga perlu diperiksa tuh, udah minta label halal dari MUI lom?:-P

Kaya itu boleh, itu karunia Tuhan kok dan perlu disyukuri. Yang bermasalah tuh kalau harta jadi tujuan. Uang khan datang dari hasil kerja, yang akan datang dgn sendirinya kalau usaha kita tuh baik. Jadi yang hrs diperhatikan adalah kerja, bukan uangnya. Orang yang paham soal ini pasti akan memperhatikan caranya dia bekerja supaya uang yg dihasilkan berkah.

Ada dua orang yang bangun rumah, sedang sibuk dgn pekerjaannya meletakkan bata pada tempatnya. Orang pertama ditanya, “anda sedang bangun apa?”. Jawabnya, “saya sedang bangun rumah.” Gantian orang kedua ditanya, dan jawabnya “saya sedang bangun istana.” Kira-kira hasil pekerjaan mana yang paling baik? Orang kedua khan? Karena dia punya persepsi yang baik ttg usahanya. Nah, kl org ketiga ditanya, jawabnya “ saya sedang bangun…..dari tidur.” Halah gak ada orang ketiga lagi.

Banyaknya orang yang berani makan harta haram krn dia menjadikan uang sebagai tujuan, padahal uang itu sudah disediakan oleh Tuhan yang Maha Melihat dan tidak akan pernah lupa. Cuma Tuhan lg menguji mana hambanya yang paling baik kerjaannya. Kalau Tuhan mau, semua orang bisa dapet uang cash tanpa harus kerja, tp jd gak asik donk. Coba deh, orang sakit yg gak bisa kerja…walau gak masuk kantor, pasti ada aja rezeki datang. Begitu juga orang nikah, dia gak kerja tp amplopnya banyak ya. Nah, kalau sekali nikah dapet 5 juta aja, bayangkan kalau kita nikahnya 10 kali. Udah 50 juta…hehehe.Intermezo

Jadi, berbuat dan berikanlah 110% dalam bekerja atau berusaha. Dgn demikian, semua potensi kita akan terlatih dan akhirnya uang sebagai hasil akan datang. Jika proses kita baik tentu uang yang akan datang juga baik, demikian sebaliknya. Dan jangan pernah merasa sudah memberikan yang terbaik, krn di atas langit ada langit. Selama blm tutup usia, masih ada kesempatan untuk terus berbuat yang lebih baik lagi. Bukannya hari ini hrs lbh baik dari kemarin? Dan gak usah khawatir, tidak ada dosa bagi orang yang tidak punya uang, dan orang yg mati miskin tidak juga masuk neraka krn kemiskinannya. Rubah niat, kerja / usaha untuk mencari ridho Tuhan dan untuk melayani hamba-Nya.

Thanks to Wiwin utk inspirasinya :-)

You’re not fail, you just need one shoot again

Seorang pencari emas di sebuah gunung batu, sedang menyibukkan dirinya memukul batu dengan harapan mendapatkan emas di dalamnya. Keringat menjadi sahabat setianya dan panas matahari adalah santapannya setiap hari. Ia terus memukul dengan sebuah harapan bahwa setiap pukulan yang dilepaskan akan membuat ia semakin dekat dengan harapannya. Sampai suatu saat dia menyerah (mungkin pada pukulan terakhirnya dia hanya menemukan tulisan “Anda kurang beruntung, silahkan coba lagi”)

Besoknya, seorang kakek tua datang dan mengambil palu yang kemudian dia pukulkan ke dinding gunung. Dan voila, tebakan anda benar. Kakek tua itulah yang mendapatkan emasnya….klasik bgt sih.

Kita saat ini sedang berjuang, dengan harapannya masing-masing. Mungkin ada yang berharap untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, berharap untuk bertemu dengan kekasih yang didamba…(cieeee), atau berharap untuk dikaruniai anak sebagai penghibur….(paling enak nih usahanya). Segala kata, dari yang paling romantis sampai yang sedikit memaksa, sudah dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Mendengar. Karena berprasangka negatif, sampai-sampai kita mengambil kesimpulan bahwa Tuhan tidak mendengar doa kita, atau Tuhan tidak sayang dengan kita, dan kita merasa gagal.

Tuhan bukannya tidak ingin kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Tuhan sendiri yang mengajarkan doa “berikanlah kami kebahagiaan dunia dan akhirat”, termasuk kebahagiaan yang kita harapkan. Tapi Tuhan ingin mengajarkan sifat-sifat mulia agar perjalanan kita menjadi sempurna. Di dalam penantian, ternyata terdapat banyak hikmah. Tuhan sedang mengajarkan kita makna kesabaran, konsistensi dan penyerahan diri. Dia sedang menyempurnakan diri kita untuk memiliki sifat-sifat positif seperti kesabaran, konsistensi dan penyerahan diri. Hanya itu saja….jadi kalau apa yg kita harapkan blm terwujud, artinya kita sendiri memang blm siap.

Keputusan untuk tidak berhenti berharap, akan terus membuat kita terpacu mengoptimalkan semua potensi dan energy positif. Selama niat dan harapan kita baik, gak ada masalah. Cape dan sedikit istirahat itu wajar.Justru kalau kita gak ngerasa cape, perlu dicurigai tuh. Karena prinsip dasarnya, semakin besar harapan semakin besar pula usaha yang dibutuhkan.

Jangan cuma buat usaha setengah jalan, selesaikan dengan sisa tenaga yang kita miliki. Jangan sampai kita mengambil keputusan berhenti padahal kita hanya butuh satu langkah lagi untuk mendapatkannya. Tuntaskan, atau orang lain yang akan menuntaskannya.

Catch the Butterfly

Kupu-kupu itu hewan cantik, hampir semua orang suka kupu-kupu. Setidaknya gak ada orang yang benci dan menjadikan kupu-kupu sebagai objek penderita dalam mencela orang. Gak ada khan orang yang kesel sambil bilang “Dasar kupu-kupu…”

Ada 2 cara supaya bisa kita tangkap kupu-kupu, cara pertama adalah dengan menggunakan jaring. Cara ini hasilnya cepat kita dapatkan, namun resiko jangka panjangnya lumayan. Kupu-kupu yang gak ketangkep akan bilang begini ke temen-temennya,” Hai teman-temanku, janganlah kamu bermain ke daerah itu. Bahaya, kamu bisa ditangkap.” Dan kemudian ada kupu-kupu yang jawab, “Terlaluuuuuu”, pasti tuh kupu-kupu mirip Om Rhoma Irama.
Dan akhirnya, kupu-kupu pun tidak mau lagi main disana.

Cara kedua, dengan membuat taman dan membiarkan bunga tumbuh subur di taman itu. Otomatis, kupu-kupu akan datang utk menghisap madu dari bunga tersebut. Gak perlu repot ngejar kupu-kupu buat ditangkep, malah kupu-kupu itu dengan ikhlas dan tulus datang menyerahkan dirinya untuk orang yang telah berbuat baik dengan memberi makanan kepadanya.

Mengejar impian juga sama, bisa kita lakukan dengan dua cara. Cara cepat dan cara elegan (bukan berarti lambat loh). Dengan menggunakan cara cepat biasanya selalu saja ada korban. Korban pertama adalah keluarga. Pulang malam dan sedikitnya waktu untuk keluarga membuat jarak sehingga semakin menipiskan rasa sayang untuk orang-orang yang mencintai kita. Padahal alasan kita berjuang adalah untuk mereka, namun kenapa mereka yang harus menjadi korban pertama dalam perjuangan ini.
Cara cepat juga identik dengan dukun bin paranormal. Pasang susuk, pelet, santet dan yang sejenisnya membuat kita lebih cepat mencapai tujuan, walaupun harus mengorbankan sahabat dan orang-orang yang sebenarnya selama ini telah mendukung kita.
Easy come and easy go, cocok banget deh buat siapapun yang membangun kesuksesannya di bawah sebuah pondasi yang rapuh. Pondasi yang dibangun dengan paksaan, kekerasan, kecurangan dan kebohongan. Pondasi seperti ini tidak akan pernah bertahan lama menahan kita untuk selalu ada di atas.

Berikutnya cara elegan. Cara ini bukan berarti lambat, seperti pepatah jawa alon alon asal jangan lupa bayar (khan naik angkot)...jazuz. Cara ini juga butuh akselerasi yang prima. Mungkin akan mengorbankan keluarga, tapi dengan elegan kita harus memaksimalkan waktu yang kita miliki bersama mereka dengan mencurahkan perhatian dan kasih sayang. Komunikasi dimanapun berada, apalagi sekarang ada HP, bisa sms, bisa juga call ke rumah setiap habis waktu shalat (sekaligus mengingatkan mereka yang di rumah khan). Sampai di rumah, peluk dan cium harus menjadi menu utama, juga dengan panggilan-panggilan mesra. Gak masalah khan kalau begitu, indah jadinya, walaupun kita baru nyampe dan harus pergi lagi.
Demikian juga dengan teman di kantor serta sahabat kita. Hubungan baik akan dijaga walau kesibukan terus melanda. Walau sibuk, tapi senyum gak pernah lepas dari muka ketika ketemu orang. Tapi ingat, jangan berlaku seperti di rumah, pake cium dan peluk serta umbar kata mesra kepada teman kantor...bisa-bisa dapet SP3 dari bos karena bosnya merasa tersaingin…
Cara ini tidak memerlukan dukun or paranormal. Hanya butuh sebuah kehangatan, kepercayaan diri yang tinggi dan semangat yang bisa mencerahkan semua orang yang dekat dengan kita. Dan siapapun, yang membangun dirinya dengan cara kedua ini mungkin akan butuh waktu sedikit lama dibandingkan cara pertama. Namun demikian, apa yang dibangun adalah sebuah pondasi yang akan bertahan lama, bahkan sampai kita gak ada sekalipun. Ingat, pasti kita pernah dengar ketika ada orang baik yang meninggal diceritakan kisah hidupnya di depan kita. Energy positif yang kita pancarkan akan memberikan hasil positif juga kepada kita dan kehidupan.

Ya, semua modal untuk sukses sudah kita miliki. Hanya butuh sebuah keyakinan yang kuat bahwa kita bisa hidup dengan meninggalkan sebuah karya terbaik. Salam….