Dulu ada orang yang bermimpi untuk bisa terbang, termasuk Aristoteles. Impian itu dulu ditertawakan dan sekarang manusia dengan mudah bisa terbang kemanapun (jika ada uang, kl gak ada uang terbang pake pesawat telepon aja). Dulu, untuk ketemu orang yang jaraknya jauh harus pake teriak atau lari dulu, makanya lahir kisah marathon. Gak kebayang deh si Hercules kl ada orang di jamannya yang bermimpi bahwa suatu saat nanti untuk ketemu orang tinggal pencet tombol aja, pasti diketawain. Tapi hari ini hal itu terjadi dan dunia menikmatinya. Dan masih banyak yang lain, yang paling heboh akhir-akhir ini adalah tentang seorang anak negro dari keluarga yang broken, sempat hidup dalam kemiskinan, namun berhasil menjadi Presiden pertama AS yang kulitnya hitam setelah 43 kali pemilihan sebelumnya dikuasai kulit putih. Barrack Obama. Untuk yang ini, semoga dunia merasakan kebaikannya dan janji manisnya waktu kampanye.
Sebagian besar yang dulunya gak ada dan sekarang ada, itu hasil mimpi orang-orang yang berjasa, termasuk adanya kita juga berkat mimpi (basah)nya para “pembuat” kita yang direalisasikan. Satu kesamaan, mimpi orang-orang di atas awalnya dianggap sebagai sebuah ketidakmungkinan (bagi sebagian pihak) namun pada akhirnya terwujud dan bahkan menjadi trend setter. Dan kesamaan yang kedua, mimpi mereka luar biasa, bukan sekedar untuk kebahagiaan dirinya sendiri tapi juga untuk kebaikan banyak orang. Sebagian besar orang tidak berani untuk hanya bermimpi memberikan yang terbaik untuk orang banyak karena dibatasi oleh sebuah batas psikologis yang bernama ketidakmungkinan.
Ketidakmungkinan itu semu, sesuatu yang sebenarnya belum ada tapi sudah dibuat nyata oleh banyak hal, diantaranya pengalaman pribadi, pendapat orang lain, dan lingkungan yang tidak mendukung. Banyak banget impian luar biasa yang harus dibuang hanya karena mendengar kata tidak mungkin ketika di awal. Akhirnya mau tidak mau kita harus menyerahkan dream itu ke orang lain yang lebih berani dan ternyata berhasil, dan kita hanya sempat mengatakan “Itu khan dulu rencana gue.” Capek deh…
Kita hidup punya potensi, yang sebenernya potensi itu bukan hanya untuk kemajuan, kesuksesan, dan kemenangan diri sendiri, tapi juga orang lain. Satu orang manusia yang lahir, punya kemampuan untuk merubah dunia, jika dia percaya. Hanya sayang, sedikit sekali yang menggunakan potensi itu sehingga kemampuannya benar-benar memberikan pengaruh kepada dunia. Selebihnya, dunia ini diisi oleh orang-orang yang hanya mengikuti apa kata orang, termasuk aku di antaranya. Ya, orang-orang yang hanya berfikir besok saya makan apa (yg parah, saya besok makan siapa), bukannya orang yang berfikir siapa yang bisa saya kasih makan. Padahal semakin tinggi mimpi seseorang, maka semakin maksimal-lah ia memanfaatkan potensi hidupnya.
Aku, anda, kalian, dan kita semua harus punya keyakinan bahwa kita tuh bisa melakukan hal lebih dari yang biasa kita lakukan sehari-hari. Gak usah deh mimpi yang macem-macem kayak bikin pulpen yang bisa jadi HP or bikin CD yang gak perlu diganti selama 1 th. Cukup sebuah mimpi yang sederhana, mimpi untuk memberikan beasiswa kepada sebanyak mungkin anak yatim, atau membuat kenyang perut orang miskin di lingkungan kita. Itu sudah cukup untuk merubah dunia.
Aku punya mimpi, salah satunya untuk mengangkat kesejahteraan yang lemah, membuat mereka mandiri dan berjuang lebih keras lagi tanpa harus menengadahkan tangan. So, apa mimpi temen-temen untuk orang lain? Wanna share with me? Let’s get our dreams.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar