Seorang pencari emas di sebuah gunung batu, sedang menyibukkan dirinya memukul batu dengan harapan mendapatkan emas di dalamnya. Keringat menjadi sahabat setianya dan panas matahari adalah santapannya setiap hari. Ia terus memukul dengan sebuah harapan bahwa setiap pukulan yang dilepaskan akan membuat ia semakin dekat dengan harapannya. Sampai suatu saat dia menyerah (mungkin pada pukulan terakhirnya dia hanya menemukan tulisan “Anda kurang beruntung, silahkan coba lagi”)
Besoknya, seorang kakek tua datang dan mengambil palu yang kemudian dia pukulkan ke dinding gunung. Dan voila, tebakan anda benar. Kakek tua itulah yang mendapatkan emasnya….klasik bgt sih.
Kita saat ini sedang berjuang, dengan harapannya masing-masing. Mungkin ada yang berharap untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, berharap untuk bertemu dengan kekasih yang didamba…(cieeee), atau berharap untuk dikaruniai anak sebagai penghibur….(paling enak nih usahanya). Segala kata, dari yang paling romantis sampai yang sedikit memaksa, sudah dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Mendengar. Karena berprasangka negatif, sampai-sampai kita mengambil kesimpulan bahwa Tuhan tidak mendengar doa kita, atau Tuhan tidak sayang dengan kita, dan kita merasa gagal.
Tuhan bukannya tidak ingin kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Tuhan sendiri yang mengajarkan doa “berikanlah kami kebahagiaan dunia dan akhirat”, termasuk kebahagiaan yang kita harapkan. Tapi Tuhan ingin mengajarkan sifat-sifat mulia agar perjalanan kita menjadi sempurna. Di dalam penantian, ternyata terdapat banyak hikmah. Tuhan sedang mengajarkan kita makna kesabaran, konsistensi dan penyerahan diri. Dia sedang menyempurnakan diri kita untuk memiliki sifat-sifat positif seperti kesabaran, konsistensi dan penyerahan diri. Hanya itu saja….jadi kalau apa yg kita harapkan blm terwujud, artinya kita sendiri memang blm siap.
Keputusan untuk tidak berhenti berharap, akan terus membuat kita terpacu mengoptimalkan semua potensi dan energy positif. Selama niat dan harapan kita baik, gak ada masalah. Cape dan sedikit istirahat itu wajar.Justru kalau kita gak ngerasa cape, perlu dicurigai tuh. Karena prinsip dasarnya, semakin besar harapan semakin besar pula usaha yang dibutuhkan.
Jangan cuma buat usaha setengah jalan, selesaikan dengan sisa tenaga yang kita miliki. Jangan sampai kita mengambil keputusan berhenti padahal kita hanya butuh satu langkah lagi untuk mendapatkannya. Tuntaskan, atau orang lain yang akan menuntaskannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar