Selasa, 21 Februari 2012

Hari ke-52

MEMBALAS KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN

Siang panas,tapi setelah ba'da ashar daerah depok dan sekitarnya dilanda hujan yang cukup deras sampai maghrib. Aku ngunjungi mba Triyani,agen Takaful yang tinggal di daerah Komplek Deppen RRI Depok, mau ngambil "separuh nyawaku"...mungkin terlalu lebay. Tapi tepatnya, flashdisk ku ketinggalan pada kunjungan sebelumnya. Secara, hampir semua data penting ada di sana.

Main sama si kecil Aqila yang begitu terkagum-kagum dengan wajah artisku, kemudian dilanjutin dengan diskusi sebentar tentang bagaimana memperlakukan calon nasabah. Hmm..perlu diakui, sebagian orang Indonesia memiliki pandangan negatif tentang asuransi. Sama seperti aku dulu, yang juga pernah jadi korban. Untung belum seberapa.

Begitupun sebagian orang memperlakukan marketing, terutama asuransi dengan asumsi negatifnya. Memang,sebagian benar dengan asumsi itu karena memang banyak agen yang memberikan penawaran yang hanya berorientasi kepada kepentingan pribadi alias komisi. Padahal jelas tercetak dibelakang kartu AAJI bahwa agen asuransi WAJIB "mengutamakan kepentingan calon pemegang polis daripada kepentingan dirinya sendiri."

Asumsi negatif tersemat pada perusahaan asuransi juga. Yang mungkin sebenarnya tidak pernah berniat mengecewakan nasabah,tapi karena perhitungan untung rugi....ya begitu deh. Gak mau banyak bicara ah soal ini...ntar dicegat dijalan...hahaha.

Thus,balik lagi ke inti pembicaraan. Pertanyaan besarnya, bagaimana berlaku terhadap calon nasabah yang demikian? Semuanya hanya soal pembuktian bukan? Pembuktian bahwa niat kita tulus, bahwa perusahaan kita amanah dan sudah 18 tahun mengemban amanah sebagian masyarakat Indonesia dengan prinsip murni syariah.

Rezeki di tangan Allah,bukan pada orang-orang yang kita datangi dan presentasikan. Setiap penolakan,perlakukan yg\ang kurang menyenangkan, dan silaturahim yang terputus karena amanah yang kita emban adalah ujian dari Allah untuk kita agar :
1. Keimanan dan tawakkal kita semakin mantap,
2. Akhlak kita semakin terasah.

Berbuat baik terhadap orang yang tidak berbuat baik adalah akhlak Rasulullah SAW. Inilah yang terangkum dalam sebuah diskusi antara Nabi SAW dengan Jibril :“Apa maksud semua ini wahai Jibril?” Tanya Rasul SAW pun ketika turun ayat: “Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh” (Al-A’raf: 199).  Jibril pun menjawab, “Wahai Rasul Allah, sesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu untuk memaafkan orang yang menzalimimu, memberi kepada orang yang pelit kepadamu, dan menyambung silaturahim kepada orang yang memutuskannya denganmu”.

Semoga bermanfaat,

1 komentar:

Abdul Malik mengatakan...

absolutely love this writing!! not because of the story, but the way you arrange your story into a simple, easy to digest, and interesting story .. it describes who you are n your personality... entertainer, sociable person, n great writer :)
go ahead brader!! (^_^)